Friday, February 17, 2012

novel buatanku ^^ hehe

aku suka buat novel, entah sejak kapan.. tapi ternyata dibandingkan membuat komik aku lebih lihai membuat novel. nah ini adalah salah satu novel buatanku *tapi yang gagal*

PANDORA BOX
PROLOG

Malam itu langit begitu gelap dengan tiada bintang yang menudunginya, riak suara jangkrik dibalik ilalang yang tumbuh dengan rimbunnya. Suasana Nampak tenang namun sejurus kemudian muncul seseorang berlari ditengah padang tersebut. Lelaki yang berlari sambil terengah-engah dengan kemeja putih dilapisi sweater bercorak-corak. Usianya sekitar 30, 20, lebih muda dari itu mungkin sekitar 20 tahunan kurang.
Lelaki itu terus berlalu sambil sesekali melihat ke sekeliling, jika dirasanya aman lalu ia melanjutkan langkah kakinya lagi. Keheningan serasa pecah karena bunyi dedaunan kering dan ranting yang patah terinjak. Lelaki itu terus berlari tanpa merasa lelah. Tiba-tiba dari arah lelaki itu muncul terdengar teriakan dari rombongan berkuda, para penunggang menggunakan baju halkah lengkap dengan ketopong dan tombaknya. Mereka melihat ke sekeliling dengan seksama, salah seorang dari mereka yang kemungkinan pemimpinnya berteriak memerintahkan yang lainnya untuk berpencar, lelaki pertama yang sadar akan kehadiran itu segera bersembunyi dibalik rimbun rerumputan. Ia mengendap-endap dengan amat pelan hingga desah nafasnya pun tak dapat terdengar. Beberapa detik berlalu dan rombongan itu masih mencari-cari ke sekeliling, namun karena mereka tidak menemukan yang mereka cari akhirnya rombongan itupun beranjak pergi.
Derap langkah kuda terdengar semakin jauh, bayangan orang–orang itu sudah haling. Lelaki muda itupun menyembulkan kepalanya dibalik rerumputan, hutan sudah kembali sepi, desir suara angin pun sudah kembali tenang. Kemudian dia memandang kekiri dan kekanan. ‘aman!’ batinnya. Tanpa ambil pusing lagi lelaki itu mengambil langkah seribu, menembus berimbun rumput ilalang. Sesekali ranting-ranting menggres wajah dan lengan lelaki itu hingga meninggalkan luka gores yang cukup banyak. Tapi ia tak menghiraukannya, ia tetap terus menghentakkan kakinya. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, matanya terbelalak dan setiba itu wajahnya berubah menjadi pucat seperti salju.
‘ Aku menemukannya! Anak itu ada disini!’ ucap suara itu dengan nada lantang. Sejurus kemudian teman-teman rombongannya yang lain datang menghampirinya, orang berbaju halkah pun berteriak kembali ‘ disana! Tangkap tikus itu!’. Lelaki muda itu amat terkejut, ia tak melihat ke belakang atau sekelilingnya lagi, ia terus lari kemanapun ia melihat jalan yang bisa dilalui. Akhirnya langkah kakinya berhenti ketika ia tidak bisa berlari lagi, jurang ada didepan mata dan sejauh mata melihat ke bawah tertutupi pepohonan hutan yang lebat namun diagak kejauhan terlihat pemukiman kota dan istana kerajaan namun apapun dihadapannya. Saat ini dia sudah terpojok! Tak ada lagi jalannya untuk kabur dan para rombongan sudah mendekat, lelaki itu terus melihat ke sekeliling dan melihat ke istana kerajaan, cukup lama matanya memandang istana itu sebelum ia berpaling karena suara yang mengagetkannya.
‘ Kau sudah tekepung, hukuman pancung sudah menantimu esok fajar!’ ujar suara yang berasal dari seorang pria kesatria diatas kuda hitam.
‘ Menyerahlah dan serahkan itu kepada kami!’ ucap kesatria itu untuk kedua kalinya, dengan nada lebih membentak. Namun tak ada jawaban dari lelaki muda itu. Suasana hening untukuntuk beberapa saat hal itu membuat naik pitam si kesatria.
‘ Jawab!! ‘. Bentaknya dengan amat menyeramkan hingga membuat para pengawal dibelakangnya berdecak kaget, kemudian kesatria itu menunjuk ke para pengawalnya dan member perintah untuk menangkap lelaki dihadapan mereka.
‘ Bawa dia dan…. ‘
‘ Tak perlu… ‘. Potonh lelaki muda itu, dengan suara pelan tapi jelas.
‘ aku tak akan sudi mati ditangan bawahan setan seperti kalian!’ ujarnya lagi. Suaranya begitu tegas dan membuat tak berkutik bagi yang mendengarnya, kesatria yang awalnya memasang tampang garang kini kaget dan matanya melotot. Kemudian dia dikagetkan lagi karna kini lelaki muda itu menundukkan kepala dan mulutnya berkomat-kamit mengucap kata-kata aneh. Mereka bingung dengan apa yang dilakukannya, kesatria itu pun terdiam dan dengan berusaha mendengarkan apa yang diucapkan lelaki itu.
‘ MANTRA PENGGANDAAN!!?? ‘. Teriak kesatria dengan heran dan terkejut. Lelaki muda hanya membalas dengan senyuman apa yang dikatakan kesatria itu.
‘ hah… benar! Dari pada kuberikan pada kalian, benda ini lebih baik kuberikan kepada mereka semua ‘. Sesuatu yang ajaib terjadi, cahaya-cahaya warna-warni melayang dilangit diatas kepala lelaki itu, titik-titik putih berputar-putar, ia membalikkan tubuh dan menghadap ke jurang. Kemudian ia menggerakkan tangannya ke depan seperti mempersembahkan sesuatu ke orang lain.
‘ Terimalah kalian semua! Kuserahkan selanjutnya pada kalian ‘. Teriaknya dengan nada lega, bahagia, senyumnya merekah diwajahnya. Para rombongan dibelakangnya amat kaget terlebih-lebih sang kesatria. Mereka tak tahu harus bertindak apa atas perbuatan lelaki muda aneh itu.
‘ Ka…. Kau!? ‘. Ucap kesatria dengan perasaan bercampur aduk
‘ Sampai kapanpun kalian tak akan pernah bisa menangkapku’. Balas lelaki muda dengan wajah senang namun memilukan, kemudian dia melambaikan tangan kepada para rombongan dan terjun ke jurang yang terjal.



Prolog Fin..

No comments:

Post a Comment